Membatasi pola makan yang tinggi gula juga bisa mengurangi penyakit gula seperti diabetes melitus. Kandungan gula dalam makanan akan menghasilkan hormon insulin dari pankreas. Jika tubuh kelebihan gula, pankreas akan kesulitan menghasilkan hormon insulin yang akhirnya timbul penyakit gula.

Ketua kelompok staf medik prevensi dan rehabilitasi kardiovaskuler RSPJN Harapan Kita itu mengatakan pemeriksaan rutin yang perlu dilakukan lainnya adalah mengecek kadar kolesterol dalam darah. Dia mengatakan hampir 30% masyarakat Indonesia memiliki angka kolesterol tinggi karena kebiasaan makan yang buruk.

Konsumsi makanan yang mengandung santan, goreng-gorengan dan camilan tidak sehat semakin meningkatkan tingginya angka kolesterol masyarakat Indonesia. Kolesterol juga menjadi pemeran utama dalam membuat sumbatan di pembuluh darah jantung.

Dia menyarankan sedari muda harus memperhatikan gaya hidup dan memperhatikan apa yang dimakan agar tidak terkena serangan jantung.

“Makanya kalau berbicara mau mencegah penyakit jantung kita tidak cukup dengan satu hal saja, misalnya orang yang merokok kita stop merokoknya. Banyak faktor-faktor lain mulai dari berat badan kemudian kebiasaan makan kita,” kata dokter subspesialis rehabilitasi dan prevensi kardiovaskuler itu.

Pasien yang terkena penyakit jantung akan merasakan keluhan seperti nyeri dada atau sesak napas. Jika sudah terdiagnosis penyakit jantung, dokter akan menilai seberapa besar penyumbatan pada pasien untuk melakukan tindakan.

Tindakan penyakit jantung bisa melalui obat-obatan jika sumbatan masih belum terlalu banyak. Namun, jika sudah menyumbat pembuluh darah lebih dari 80% akan dilakukan tindakan operasi pemasangan ring atau bypass. (Redaksi)

Bagikan: