Jakarta, Greenhealth.id –  Stunting adalah kondisi anak gagal tumbuh atau tidak bisa tinggi sesuai anak seusianya, yakni di garis merah kurva KMS (Kartu Menuju Sehat) yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis. Berdasarkan data hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), kasus stunting saat ini masih di angka 21,6 persen. Sedangkan target WHO (World Health Organization), harus di bawah 20 persen. Tahun 2024, target stunting di Indonesia ialah di bawah 14 persen.

“Pada anak stunting, bukan hanya sekadar bertubuh pendek tetapi terjadi juga pembentukan kognitif yang terhambat. Akibatnya, anak tidak dapat bersaing di masa depan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari wanita usia subur atau dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas. Selain itu, nutrisi semenjak kehamilan merupakan fetal programming dimana nutrisi selama kehamilan akan menentukan bagaimana kondisi kesehatan anak dimasa yang akan datang, ” ujar Health Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Dewi Virdianti P. dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Ia menekankan bahwa konsumsi nutrisi ibu hamil di Indonesia sangat rendah dan di bawah standar. Ibu hamil yang kekurangan nutrisi berisiko mudah sakit, lemah, letih, dan lesu. Padahal, nutrisi yang tepat dapat membantu mencegah anak lahir stunting. Apabila anak stunting, tidak hanya mempengaruhi masa kecil, namun juga tumbuh kembang hingga usia dewasa.

“Ibu hamil membutuhkan nutrisi. Apabila Ibu kekurangan gizi, maka risikonya akan lebih tinggi anak terkena stunting. Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga tidak sedikit, yakni satu dari dua Ibu hamil mengalami anemia. Kalau Ibu anemia, berisiko anak juga anemia dan berpotensi anak kurang cerdas. Maka peran Ibu menjadi sangat penting,” tutur dr. Dewi Virdianti.

Porsi makan Ibu hamil 3 kali makan dalam satu hari. Juga harus bernutrisi, yaitu 1/3 porsi untuk karbohidrat, 1/3 lauk dari sumber protein, dan 1/3 sayur-sayuran dan buah-buahan. Dan untuk Ibu hamil, disarankan makan dalam porsi kecil namun lebih sering, yakni 5—6 kali makan dalam sehari. Selain itu, Ibu hamil butuh camilan 2 kali sehari.

“Kandungan nutrisi dalam setiap porsi makan harus diperhatikan, terutama protein. Salah satu sumber Protein yang mudah diserap dan dicerna ialah susu, dan dari Kalbe Nutritionals adasusu bernutrisi lengkap untuk Ibu hamil, yaitu Prenagen. Ada kandungan protein, vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan Ibu hamil. Karena kebutuhan nutrisi Ibu hamil meningkat dibandingkan wanita yang tidak hamil,” jelas dr. Dewi Virdianti.

Prenagen padat nutrisi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan Ibu hamil. Salah satunya, per gelas sajian Prenagen terdapat 9 gram protein yang setara dengan 1,5 butir telur. Kandungan ini membantu Ibu hamil tidak kekurangan protein, sebab jika kekurangan protein berisiko pertumbuhan janin terhambat serta vitamin dan mineral tidak terserap dengan baik.

Kemudian, ada kandungan 180 kalori, 50 mg DHA, kalsium, dan zat besi. Selain itu, kandungan asam folat yang bermanfaat untuk membentuk sumsum tulang belakang bayi sekaligus menghindari neural tube defect seperti misalnya batok kepala bayi tidak terbentuk..

“Supaya kehamilannya sehat, perlu diingat bahwa hamil itu bukan penyakit maka jangan semua makanan menjadi pantangan namun juga jangan asal kenyang oleh karena itu pastikan asupan nutrisinya juga berkualitas. Ibu hamil juga perlu berolahraga ringan seperti jalan pagi dan senam hamil. Selain itu, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin kontrol kondisi kehamilan ke dokter kandungan,” kata dr. Dewi Virdianti..

Bagikan: