Berdasarkan data Kemenkes jumlah penderita TBC dengan estimasi sebanyak 969.000 dan hasil pelacakan 700.000. “Kami optimistis Indonesia bisa segera terbebas dari TBC jika semua pelacakan kasus ditemukan,” jelas Bayu Teja Muliawan.
Sementara itu, Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat mengatakan, pihaknya belum lama ini melakukan skrining atau penapisan TBC di pemukiman Badui yakni pada sebanyak 200 orang. Pelaksanaan penapisan TBC bekerja sama dengan Paguyuban Warga Banten, PT Krakatau Sarana Industri, dan RS Andalucia Serang.
Penapisan dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien untuk menurunkan prevalensi l. Sebab, di masyarakat Badui cukup tinggi kasus penyakit TBC itu sehingga perlu penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Sebab, kata dia, jika tidak segera ditangani permasalahan penyakit TBC bisa menularkan kepada warga lainnya. Penapisan dengan target 200 warga Badui dan sekitarnya itu terutama kepada warga yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang saat ini sedang didampingi organisasi itu.
“Jika pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam atau BTA pada sampel dahak maka ditindaklanjuti dengan pengobatan anti TBC selama enam bulan,” kata Bayu Teja Muliawan. (Redaksi)